Selasa, 20 Desember 2011

Doa Harapan di 2012

Jelang Desember Akhir di tahun 2011
Waktu memang berputar sangat cepat. Dan akhirnya saya sadar bahwa ujung tahun 2011 sudah akan berakhir artinya saya harus kembali membuat cita cita, impian di tahun 2012. WOW hal yang paling saya sukaiii karena semua pasti hal hal yang baik yang saya inginkan.

Sebelum menulis panjang lebar tentang keinginan di tahun 2012, saya mau mengucap syukur bilamana di tahun 2011 yang cukup banyak meninggalkan cerita duka dan suka saya mampu dan bisa untuk melaluinya dengan kedewasaan iman dan tentu saja lebih menerima dengan ikhlas dan membiarkan Tuhan yang bekerja bukan saya. Dan benar saya semua indah pada waktunya dan tepat pada saatnya.

Pertama
Saya sangat mengucap syukur Janet Puspa Naulita Christabel tumbuh dengan baik. Perkembangan nya semua sempurna. Cantik Pintar Mandiri dan Sehat. Dan yang membuat saya bahagia adalah saya masih mampu membagi waktu sebagai wanita bekerja, ibu rumah tangga dan tentu saja sebagai guru untuk anak saya. Letih lelah capek pasti tapi melihat semua berjalan baik dan terutama untuk kesehatannya, Janet batuk pilek hanya diberikan kaldu saja. Tidak banyak mengenal obat dan selama dua tahun lebih Janet tergolong anak yang tidak mudah sakit. Selain karena pemberian ASI juga pola makan sejak kecil. MPASI Janet tidak pake cepat saji. Bahkan dengan kondisi yang pas pas an juga saya nekat membelikan sayuran organik dan ayam kampung untuk Janet. Semoga hal ini bisa saya tetap berikan untuk anak kedua saya. Amin

Kedua
Saya mengucapkan syukur masih memiliki pekerjaan dan dengan pekerjaan saya akhirnya saya bisa membeli rumah mungil untuk Janet. Selain saya, pekerjaan suami juga semakin membaik. Benar juga ya, kata orang orang rejeki anak banyak alirannya.

Ketiga
Akhirnya di Desember 2011 saya dan keluarga menempati rumah mungil kami. Rumah yang dari awal tanah, pondasi hingga kini masih ada renovasi dan perbaikan di sana sini maklum harga memang tidak bohong kok, beli rumah terjangkau pasti banyak kurang ini itu tapi selalu saya yakinin ini adalah baik untuk kami.

Harapan saya di 2012
Pertama
Liburan bersama keluarga kecil saya

Kedua
Menyekolahkan Janet anak saya

Ketiga
Beli Meja Makan

Keempat
Bikin adenya Janet dan Lahiran adeknya Janet secara gratissssss

Begitulahhhh semoga semua baik karena katanya tahun 2012 adalah tahun penggenapan. Semua digenapi oleh Tuhan, semua yang baik

Jumat, 16 Desember 2011

Akhirnya Tangsel Juga


Hampir tiga tahun saya (terpaksa) tinggal di Tangsel. Mohon maaf sebelumnya saya memakai kata terpaksa, karena memang saya belum mencintai tempat tinggal saya hingga saya. Maklum saya sudah terbiasa selama 20 tahun lebih tinggal di BEKASI. Dan saya cukup menjadi saksi bagaimana BEKASI bertumbuh dari mulai jalan tol, pusat belanja yang kini menjamur hingga perumahan yang juga pesat sekali.

Memupuk cinta itu sulit. Begitupun dengan saya yang harus belajar mencintai tempat saya tinggal di Tangsel. Menikmati jalanan yang macet tidak jelas di sepanjang terminal lebak bulus hingga pasar Ciputat tanpa sebab yang jelas. Angkot yang sesuka dengkul ngetem bahkan tak jarang berlaku membahayakan penumpang ditengah macet, menyelinap sesuka hati di jalur berlawanan. Dan pemberitaan tentang teroris yang banyak ditangkap di TANGSEL. Setidaknya saya pernah menghitung dalam sebulan pasti TANGSEL jadi headline dalam pemberitaan media khususnya untuk berita kriminal, teroris. Saya sempat berpikir apa icon Tangsel adalah teroris???widihhh

Tapi mau tidak mau saya harus menikmati Tangsel dengan hiruk pikuknya. Dan ternyata TANGGERANG itu luassss ya. Pantas saja sangat sulit bagi pemerintah daerahnya untuk membenah diri, sebab setau saya dulu Tangsel tidak sepesat skrg dan tentu saja banyak pembenahan di sana sini termasuk sampah yang kerap narsis di sepanjang jalan Ciputat Raya. PR besar untuk Bude Atut dan Pakde Rano Karno.

Saya pun mencoba mencari tahu tentang TANGSEL melalui internet dan akhirnya saya mendapatkan http://serpong.kompas.com/berita/detail/883/anggrek.akan.jadi.ikon.tangsel. Yipieeee akhirnya bunga angrek sebagai icon TANGSEL membuat saya membuka diri dan harus mencintai TANGSEL.

Saya sangat menyukai Anggrek. Dan saat membaca artikel tersebut saya pun ikut senang. Andaikan benar benar terealisasi anggrek yang kini mulai pudar bisa mekar kembali. Dan tentu saja semoga saya bisa menjadi bagian dari komunitas pencinta anggrek di TANGSEL. (hehehehe kayanya sih belum ada ya komunitasnya). Bude Atut bisakah mimpi bu Tien tentang anggrek kembali mekar??????

Seandainya Saya Menjadi Anggota DPD-Bekerja Berkarya BerPANCASILA

Bekerja Berkarya BerPANCASILA. Ya itu yang akan saya lakukan jika nanti saya menjadi anggota DPD. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, pelajaran PANCASILA sangat membekas di kepala saya hingga saat ini. Dan itu adalah modal saya ketika pertama kali masuk dalam dunia kerja dan hingga kini berstatus ibu bekerja dari satu anak. Dan itupun yang akan tetap menjadi modal utama saya bila saya menjadi salah satu anggota DPD.
Mungkin terlihat klise bagi Anda semua. Tapi sungguh dengan saya menerapkan nilai nilai PANCASILA selama bekerja saya tidak berani untuk menjadi koruptur atau bersikap tidak adil dengan sesama. Sebab, segala sesuatu yang kita kerjakan alam mencatat dan waktu yang akan menjadi hakim atas semua yang kita lakukan.

Kenapa bisa begitu? Coba saya ajak Anda untuk menghapal kembali lima sila PANCASILA maka Anda akan terkejut.

1. Ketuhanan Yang Maha ESA
2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Permusyawaratan Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sederhana saja saya menguraikannya bila saya menjadi anggota DPD.

Bekerja dan Berkarya Ketuhanan Yang Maha ESA akan membuat saya takut untuk korupsi karena saya bekerja akhirnya adalah pertanggung jawaban kepada Tuhan Yang Maha ESA.

Bekerja dan Berkarya dengan Kemanusian Yang Adil dan Beradab artinya saya diingatkan untuk membuat kebijakan atau memberikan dan peryataan yang tidak merugikan bahkan menindas rakyat kecil. Tapi adil dan berkemanusian untuk seluruh lapisan masyarakat. Sulit tapi bisa dilakukan.

Bekerja dan Berkarya dengan Persatuan Indonesia artinya saya bekerja dengan tidak memandang perbedaan suku, rasa, agama karena semua adalah satu, Indonesia.

Bekerja dan Berkarya untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bekerja dan Berkarya dengan tidak egois karena apa yang saya kerjakan dan hasilnya untuk kepentingan rakyat dan bukan untuk saya dan kepentingan kemauan saya karena anggota DPD adalah wakil rakyat. Membuat masyarakat sama derajat sebagai rakyat Indonesia. Menjadi orang miskin siapa yang mau? Tetapi kalau memang harus menjadi orang miskin karena ekonomi, pendidilan rendah ya mau bagaimana lagi. tetapi bukan berarti orang miskin tidak boleh merasakan bangku sekolah, berobat ke dokter, merasakan hiburan. Dan itulah tugas saya sebagai anggota DPD. Kalau saya bisa makan 3x sehari, memberikan pendidikan dan kesehatan untuk keluarga saya maka sebagai anggota DPD saya harus bisa juga memberikan apa yang saya dapat kepada masyarakat seluruh Indonesia hingga pelosok terpencil sekalipun harus bisa merasakan hasil kerja keras dan karya saya sebagai anggota DPD. Dan kalau saya bisa bekerja dengan nyaman dan aman, begitu juga dengan seluruh wanita di Indonesia bekerja baik di Indonesia ataupun harus menjadi tenaga kerja wanita di negeri orang juga harus merasakan suasana kerja yang aman dan nyaman seperti saya, terlindungi undang undang.

Anggota DPD yang bagi saya adalah profesi yang sangat harus menjadi teladan, contoh bahkan menjadi cita cita generasi bangsa yang mulia. Bukan menjadi anggota DPD untuk menjadi kaya, menjadi terkenal, menjadi narsis atau bahkan menjadi maruk. Karena sebenarnya menjadi anggota DPD saya menjadi rakyat kecil dari lapisan paling bawah.

Senin, 12 Desember 2011

ibu rumah tangga, ibu bekerja tetap saja IBU



wacana ini sempat membuat saya sedikit kesal. Ya setidaknya saya kesal bukan soal mengapa ibu bekerja dianggap salah, atau bahkan sebaliknya ibu rumah tangga full juga dianggap tidak keren???

Semoga para ibu Indonesia membaca ini dan menjadikan bahwa menjadi ibu rumah tangga atau ibu bekerja adalah pilihan terbaik untuk kita pribadi (yang tdk dapat diusik orang lain) dan apapun statusnya kita adalah IBU buat anak anak kita

Ibu rumah tangga bagi saya bukan ibu rumah tangga tapi Nyonya rumah Tangga atau CEO. Kenapa saya sebut begitu???heiiii ibu rumah tangga itu bukan pengangguran yang kesan tidak ada pekerjaan. Saya pernah merasakan itu, meski tidak lama hanya 4 bulan sewaktu Janet usia 0-4 bulan. Dan ternyata menjadi ibu rumah tangga adalah seorang wanita dengan pekerjaan yang tidak ada jam makan siang, pekerjaan tanpa hak cuti.
Mari kita lihat bersama aktivitasnya, mulai dari memandikan anak, membereskan keperluan suami, keperluan anak, masak, beberes sampai dengan mengurus hal remeh temeh seperti kran bocor, lampu mati. Ya siapa lagi yang ngurus suami kerja???? dan memang sangat LELAH. anak tidur baru bisa beberes, anak bangun rumah berantakan lagi. WOW..
Ibu rumah tangga itu CEO...kenapa? karena CEO mengatur dan bertanggung jawab atas semua pekerjaan rumah. Jadi CEO yang tidak digaji. Asal tau aja gaji CEO itu puluhan juta. Mantap kannn

Dan tentang ibu bekerja....baca link ini http://lipsus.kompas.com/workingmom/read/2011/11/07/08150322/Ibu.Bekerja..Ahli.Manajemen.yang.Andal dan http://lipsus.kompas.com/workingmom/read/2011/11/03/10020397/Dampak.Positif.Ibu.Bekerja.bagi.Anak
Dan saya tidak perlu panjang lebar menulis ini. Karena bagi saya menjadi ibu bekerja adalah pilihan, entah itu menjadi penopang suami dari ekonomi, atau apresiasi diri. Apapun itu semua adalah baik dan semua membuat kesibukan sendiri dan sangat nikmat dengan problem masing masing.
Problem anak sakit tetapi harus bekerja, problem tidak dpt cuti padahal hari pertama anak sekolah dan banyak lagi. Tapi saya sangat menyukai status saya saat ini ibu satu anak yang masih bekerja. Kalau pun bbrp tahun ke depan saya bermimpi untuk menjadi CEO di rumah saya, rasanya itu BISA.

Peluk cinta untuk semua ibu di seluruh dunia

kartu natal pertama janet




Rabu, 26 Oktober 2011

tote bag with mazda8



Jenuh, stres karena rutinitas, jadilah saya mencari ide agar otak ini FRESH dan tentu menjadi ON lagi. Untung Tuhan memberikan kepintaran pada manusia yang menciptakan internet. Jadi saya pun menjelajah ke dunia maya. Klik sana klik sini dan menemukan http://ads2.kompas.com/layer/mazda/main. Seru nih.. cerita ttg tas besar dan mendapatkan hadiah merasakan mazda8.

Gak seru kalau gak pake teman, jadilah saya ber bbm an dengan salah satu teman kntr yg memang kami cukup dekat dengan kegilaan kami. "Bsk kita foto akep ya, buat lomba. Jangan lupa bawa tas kerja yang gede. Temanya :My Tote Bag. Kata OKE pun saya dapat dari teman saya.

Dan inilah hasil foto kami....
Sayangnya, td saya ingin memberikan testimoni spt ini, "Smart Women membutuhkan TAS. Seperti saya ibu satu anak yang bekerja sebagai marketing dimana membutuhkan dinamis dan energik dalam bekerja, saya memilih tote bag. Semua " senjata" bisa masuk, mulai dari make up, notebook, agenda, kotak aksesoris, permen, hand out presentasi, air mineral hingga novel favorit. Selain itu saya juga bisa menyimpan hasil cuci mata ke dalam tas besar saya. Tanpa harus menjinjing tas belanjaa, praktis dan seksi.

Tapi setelah menulis panjang dan lebar ternyata karakter yg dibutuhkan hanya 100. Jadilah saya hanya menulis spt ini "Tote bag menyimpan semua kebutuhan saya sebagai smart women dan praktis". HIKSSS

Tapi gak papa yang penting sudah ada sesi foto. Seru juga ya...salah satu cara membangkitkan semangat kerja dan hepi kembali.









Selasa, 25 Oktober 2011

Menjadi EO Ultah Janet


Tema Ultah: Bertualang Bersama Doraemon

Ultah janet ke dua, kali ini entah mengapa saya ingin sekali membuat perayaan ultah dengan tema. Muncul ide ini, bbrp waktu lalu, kami sempat di undang keponakan yg ultah di MC D dengan tema Miki & Mini. Sederhana, dress code yg hadir memakai baju tema miki mini, dan hadiah games juga berbau miki mini. Saat itu Janet berhasil mendapatkan hadiah jam miki. Hehehe, ibunya berhasil menjawab pertanyaan.

Nah, karena itu saya ingin membuat pesta kecil untuk Janet di ultah ke 2 nya. Tapi karena bajet juga minim, alias, bikin pesta karena dpt uang arisan di kntr 1 jutaan, jdilah saya membuat di rumah eyang Janet dan merepotkan diri sendiri dengan menjadi EO.

Pertama kali yang saya lakukan ada membuat list tamu Janet. Pertama, list tetangga yang saya pilih adalah tetangga satu deret rumah yg memiliki anak usia 0-7 tahun yg memang sangat kebetulan, sederet itu hingga gang tusuk sate, semuanya bocah. Kedua, list saudara yg rumahnya berdekatan. Saya memang tidak mengundang kel besar dari opung Janet, karena kami keluarga sangat besarrrrr. hehehe, saya mengundang adik, opung dan kakak Janet saja. Ketiga, membuat list undangan teman kantor yang punya anak usia 0-7 tahun, tentu saja ini tidak semua, hanya teman dekat alias teman jalan bareng, teman makan saja. Terakhir saya membuat list undangan untuk sahabat dekat saya dan juga satu genk teman persekutuan digereja. Hahahaha banyak juga kan. Jadi kalau dihitung ada 50 undangan yg tersebar...( Yg hadir bapak ibu,anak)

Lanjut langkah berikut membuat anggaran goodiebag untuk undangan. Jadilah satu goodiebag saya bajet in 15-20rban. Untuk mencapai angka demikian, saya rela hunting ke Mangga Dua. Mulailah mencari pernak pernik doraemon yang ternyata gampang tapi harga selangit...hahahaha. Bagaimana ini. Tetap saya keliling dan cari tahu. Puji Tuhan, ada toko yang sedang sale tas ransel doraemon merek san san wa wa. Hanya 10rb saja. WOW keren tasnya, tebal dan juga gak keliatan harga 10rb. Memang kudu sabar hunting kalau bajet minim :)

Sayangnya tas gak banyak, alias hanya ada dua lusin. Jadilah saya memutar otak dan kaki lagi mencari. Dan dapat kotak makanan berbentuk wajah si doraemon, harga 5rb. kualitas lumayan bagus, alias kokoh warna cerah dan tidak ringgih. saya memberli 3 1/2 lusin kotak makanan tersebut. Total goodiebag : 54
Saat jalan jalan saya melihat ada tissu kertas dengan gambar doraemon, lucunya. Setelah dihitung per bungkus tissu tersebut 1000 rupiah. Membeli plastik pembungkus juga sekalian di Mangga Dua dengan atribut dekorasi, lilin, tempat kue tart, sendok kecil.

Saatnya membeli makanan kecil, sejak awal memang saya lebih mengutamakan hadiah di goodiebag dibanding makanannya. Jd bajet makanan per goodie bag sekitar 8rban, isinya susu, coklat, biskuit, puding, permen kojek. Belanja makanan cukup di Lotte Mart saja, karena lebih murah daripada C****R dan yang lain. Dan bisa membeli dalam dus, artinya lebih murah daripada satuan.

Selanjutnya adalah membuat undangan sendiri, untuk kali ini adalah tugas bapaknya Janet. Mengambil background foto Janet naik sepeda doraemon dan dicetak. Cetak undangan 3R hanya 750 rupiah saja.com. Total pengeluaran semua 1,8jt. xixixixi

Lanjut kue tart saya mencari donatur alias malak opungnya Janet. Berhasil sebuah kue tart berdekorasi doraemon hadiah dari opung. Selanjutnya mencari donatur untuk makan malam buat saudara dan undangan yang makan malam di rumah. Nah untuk yang ini kami meminta bantuan yangti untuk membuat soto. Jadi kami hanya menambahkan mie goreng dan sate ayam.

Menghemat bajet, dekorasi kami yang melakukan sendiri, ngeMC saya sendiri, yang foto adalah ipar saya. Begitulah ceritanya. Jadilah ultah janet yang meriah dan ramai, hingga jam9 malam satu per satu tamu masih datang. Cuma sayangnya karena EO saya sendir, jd foto tidak terlalu fokus, jd banyak momen yang hilang...hiks.

Tapi gak apa apalah, satu hal yang membuat saya senang, teman2 yg rumahnya jauh, ada yg dicilangkap, kalimalang, tanggerang, tetap datang meski mereka harus macet macet selama 2 jam di jalan. Terimakasih sahabat, teman, saudara atas semua bantuannya.

fotonya nyusul ya, sehubungan ada yg mau baca ttg trik hemat membuat paket ultah anak.

Tips
  • Tahu bajet dan sesuaikan dengan undangan
  • Kerjakan semua sendiri alias menjadi EO sendiri
  • Cari donatur, dari orangtua untuk kue atau makan besarnya
  • Hunting souvenir murah 2-3 kali
  • Hati harus senang




Senin, 17 Oktober 2011

MengGEMUKkan Diri

Saya sedang tidak hamil tapi kenapa nafsu makan saya begitu besar. Dan berat badan saya pun naik 1,5 kilo. Pipi marmut saya pun sudah semakin nampak jelas sekali :(

Entah apa yang membuat saya ingin makan dan makan dan makan lagi. Hiks hiks hiks
Seperti hari sabtu minggu lalu, saya makan lebih dari tiga kali bahkan sampai angka enam kali makan.

Makan pagi jam7 pake nasi goreng, makan iseng jam10 pake mie ayam, makan siang pakai pecel jam2, makan sore jam4, dan makan malam pake mie goreng jam6. Astaganaga.com

Kok bisa ya?

Kudu Ngeremmmm pake amplas nih...huhuhu perjuangan yang cukup beratt sepertinya.

Senin, 10 Oktober 2011

pindah rumah

Kapan pindah? rumah sudah bagaimana?
Pertanyaan dari teman sekeliling cukup memacu semangat.

Tapi ternyata tak semudah itu untuk pindah ke rumah baru yang totaly rumah kami akhirnya sudah jadi. Meski masih belum ada pagar dan teralis. Ini juga yang menjadi hambatan kami belum pindah, karena duitnya belum ngumpul lagi. xixixixi

rumah kecil tapi pengeluaran tetap besar, apalagi rumah besar ya? hahahaha
hampir satu tahun sudah kami berjuang untuk memiliki rumah. Suka atau tidak dengan ukuran rumah mungil, mau atau tidak tinggal di rumah munggil tapi kami harus punya rumah. Karena ternyata saat anak belum lima tahun adalah saat tepat membeli rumah dan usia kita sebagai pekerja juga masih produktif.

Ini juga yang menjadi pertimbangan bank. Selama saya mengurus proses pembelian rumah, saya jadi sedikit tahu tentang proses KPR dan lain lain dan tentu saja tahu betapa mahal harga NOTARIS itu. Muahalllllllll kale

Masalah selanjutny adalah memilah barang yang layak masuk dan barang yang tidak layak masuk karena kondisi rumah yang mungil. Sedangkan mainan dan sepeda janet saja sudah banyakkkk sekali, belum lagi koleksi majalah suami selama bekerja di media dan tentu saja koleksi tas dan baju saya. hahahaha. inilah yang paling mumet.

Ternyata ya semua proses itu tidak mudah apalagi ditengah uang benar2 dari kantong sendiri. Sabar menunggu uang ada, baru bikin ini, beli ini.

Tapi dibalik mungilnya rumah saya, saya punya dapur yang cukup untuk saya. Dan tentu saja dapur dan ruang makan akan menjadi ruang favorit kami, meski hingga hari ini kami belum membeli satu set meja makan. ciayooo

Selalu ada harapan dan jalan keluar untuk hal baik. Percaya? Harus dong

ART dan Majikan

Masalah ART sebelum saya menikah dan punya anak pun, sudah saya alami. Sewaktu di rumah orangtua, ART yang tidak kembali atau ART yang hanya bbrp saat, pun saya alami.

Tapi sepertinya tata krama dan sopan santun ART skrg tidak ada. Bahkan saya sempat berpikir kenapa yang diekspos media selalu penderitaan ART. Padahal pada kenyataan saya sebagai majikan yang mengaji pun mengalami penderitaan dan kerugian materi dan non materi.

Bulan September 2011, Pengasuh anak saya memutuskan untuk tidak kembali setalah 2 thn lebih bekerja mengasuh Janet. Saya tidak masalah, karena saya pikir alasan tidak kembali, masih masuk akal, ibunya sakit tua.

Mulailah saya mencari sana sini dari ujung ke ujung. Semua org saya minta "titipkan" ART. Hingga pada satu hari, dua orang yg saya minta bantuan, memberikan dua ART. Saya pun menyambut senang, meski dari usia yg agak keberatan, tapi tidak apalah, yg penting ada yg jaga anak dan kasih makan. kalau soal cuci gosok dll, saya masih sanggup mengerjakan sebelum kerja. ART yang satu lagi, saya berikan ke orangtua saya.

Hari pun berjalan, hingga tepat hari ke 7, art di rumah minta pulang. Walah, masalah baru muncul. Sudah saya coba tanyakan kenapa pulang dan segalanya, tapi sepertinya usaha saya sia sia, dia tetap mau pulang. OK lah, tidak masalah karena saya malas berdebat.

AKhirnya saya menghubungi bapak si mba tsb untuk dijemput hari minggu, jam7 pagi. Dan ternyata jam5 pagi, bapaknya sudah datang. WOW kepala saya langsung muter alias pusink, busyettt pagi banget dan ini hari minggu, hari dimana agenda saya bangun jam6. Tapi sekali lagi saya mengalah, akhirnya si mba nya pulang jam5 pagi. Karenapa kepala saya sudah pusing saya mencuci baju saya. Tapi rasanya hari itu....sungguh bad mood. Kerugian materi, uang transport+uang saku 1 minggu. Kerugian non materi, kepala saya pusing diganggu jam5 pagi :(

Hari itu juga, saya langsung memutar otak, harus mencari pengganti, ART PP pun tidak masalah. Sambil mencari saya curhat dengan sobat saya, ibu desi tamara sari. lumayan meski pusing tapi masih cekak cekikik mentertawakan nasib karena ulah ART.

Malam itu, saya langsung dapat ART PP, datang jam8 pulang jam5sore. Ya setidaknya saya terbantu untuk menjaga janet. Hari pertama kerja lumayan, meski tidak telaten memberikan makan dan mengajak anak saya keluar main sambil main, hal yang tidak pernah saya lakukan selama dua tahun usia Janet. Hari kedua, ART tsb sudah berani meminjam uang dengan alasan krn bayar kontrakan. OK lah saya pikir, tapi saya tidak memberikan 100%, hanya 80% dari jumlah yg ingin dia pinjamkan. Tugas ART tsb, cuci gosok, kasih makan janet, mandiin Janet. Saya sebelum kerja sudah memasak untuk anak saya. Setiap sore uang ojek saya kasih, sabtu minggu libur.

Hari ketiga, ke empat dan hingga hari ke 7, lumayanlah...meski anak saya jd tidak teratur jam makan, jam buah dan sering keluar rumah, tapi mau gimana ya?
Dan hari ke delepan, ART kembali meminjam uang dengan alasan untuk bayar listirk. Maaf untuk kali ini saya tdk meminjamkan karena saya sudah mencium gelagat kebiasaan buruk nih kalau di iyakan utang trs.

Hari kesembilan, saya memecat ART tsb, karena berani meminjam uang pada mertua saya dan mengatakan saya tidak memberikan uang. Kejadian pagi, sebelum saya berangkat kerja, hal yang sungguh menyebalkan, pagi dan bermasalah. Tanpa a, i, u, e, o saya pun langsung meminta dia berhenti. Kebiasaan, ngutang bisa bisa utang lebih besar daripada gaji. Dan bisa bisa kalau kepepet, barang dirumah ludes. Selesai dan saya berangkat kerja dengan kepala berkunang2.
Kerugian non materi dan materi pasti ada. uang jasa cari ART, utang yg tdk kembali dan non materi kepala saya yang mau pecah.

Untung di rumah mertua, masih ada mpok yg PP...yg memang sudah bertahun tahun bekerja sama. Dari si mpok, saya mendapatkan info ada mpok2 yg mau kerja dan menginap. Okelah...setidaknya terbantu (lagi). Pertama kali masuk ke rumah mertua, dia langsung jujur mengatakan "saya tidak bisa naik turun tangga" Gubrak!!! tanpa komentar panjang saya hanya menunggu waktu dan benar saja, si mpok itu hanya tahan 1 hari .

WOW...jadi saya tidak salah kan, kalau meminta uu untuk majikan???
Dan saya pun memutuskan sampai hati luka ini sembuh baru saya mencari pengasuh buat anak saya. So, skrg kesibukan saya bertambah, menjadi MBOK di pagi hari, mencuci, beberes kamar, masak. Untung suami membantu untuk memandikan anak dan untung saya memiliki kantor yang cukup toleransi jam9 di kantor. Utang 1 jam kerja.

Saya pun harus pulang on time mengejar waktu menyuapi anak sendiri. Dan setelah saya runut, di bulan September itu kejadian selalu di hari minggu.

Meski begitu, saya bersyukur, saya mencuci baju anak sendiri, sehingga baju terlihat bersih, belajar masak, dan tentu saja lebih dekat dengan anak meskipun badan remuk redam dan sering emosi jiwa sama suami :)
ART..kau datang dan pergi sesuka hatimuuuuuuuu...menyebalkan!!!!
Itu cerita saya tentang ART bagaimana cerita mu...xixixixi

Rabu, 24 Agustus 2011

Jus Semangka? Bosan bu

Janet semakin pintar dan mampu mengeluarkan pendapat
Suka, enak, lezat dia akan mengatakan dengan jujur
Asin, gak enak, Janet pun akan segera memberikan pernyataan

seperti jus semangka yang sudah disiapkan. Ketika mau dikasi, Janet bertanya," apa tuh pak"
dengan persuasif bapaknya menjawab, " jus semangka," sambil menunjukkan jus nya

Tapi dengan mimik muka yang tidak suka, Janet menjawab," bosen".
Gubrakkkk!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Selasa, 26 Juli 2011

pertemuan

Entah apa yang membawa ku untuk duduk di taman itu
Taman di sebuah rumah sakit
Duduk dan menikmati burung yg asyik bercengkrama di atas rerumputan dan
Asyik mendengar suara burung sahut sahutan

Sore yang sangat indah
Hingga seorang ibu dengan langkah tertatih membuyarkan lamunanku
Entah apa juga yang membawa ibu tua itu duduk disampingku

Untuk beberapa saat saya dan ibu tua itu terdiam
Sunyi
Kami sama sama menikmati sore yang begitu hangat
Hingga akhirnya ibu tua itu bercerita banyak hal
Saya hanya mendengar dan tersenyum sepanjang ia bercerita

Begitu banyak yg diucapkan hingga aku lelah mendengar
Tapi akhirnya aku sadar wanita tua itu hanya perlu temen cerita teman untuk
Didengar

Tidak ada yg membuat hidup ini lebih baik selain cinta dari org terdekat
Dan sore ini saya begitu rindu opung saya

Jumat, 22 Juli 2011

Sebuah akhir dari kata maaf

Mungkin sore ini adalah sore terakhir aku dan dia bertemu. Sore terakhir dimana kami masih bisa menikmati senja di cafe seno. Satu cangkir coklat hangat yang mulai habis dan satu cangkir kopi yang mulai mendingin seakan ikut berbicara tentang kesunyian hati kami berdua

"Maafkan aku, jika sore ini menjadi sore akhir kita," ucap ku singkat dengan tatapan mata kosong dan jemari yang menari di pinggiran cangkir coklat hangat.

Entah berapa lama, hingga mucul rembulan malam, tidak ada tanggapan dari lelaki yang telah ku kenal lama dan bersama kami mengerti dan belajar bahwa cinta murni dari kedua belah pihaklah yang tidak pernah kami rasakan.

"Aku duluan, rumah dikunci saja, tidak perlu menunggu aku tiba di rumah," katanya sambil berdiri dan mencium keningku.

Tak perlu menunggu rembulan ditelan awan kelam, aku pun segera beranjak dari cafe seno dan menuju kasir.

Dalam perjalanan, aku lega, ketika sore itu adalah sore terakhir aku merasakan kecupan di kening yang tak pernah aku bisa membalas kecupuan dengan kehangatan dan cinta yang sama. Sore itu, aku merasa, tidak akan ada lagi, yang ada sore dimana aku bisa menjadi aku sendiri dan menikmati malam tanpa harus memikirkan dia disampingku.

Meski belum ada keputusan, namun setidaknya peran ku tidak lagi mengganda, aku hanya sebagai ibu dari anak-anak. Dan sejak itu, sore hari akan kami nikmati dengan rasa kami sendiri.
Terdengar berat, terlihat sukar, tapi itu adalah pilihan dari sebuah pilihan yang ternyata selama ini kurang tepat.

sampai bertemu sore ku
sampai bertemu di dunia yang berbeda
sampai bertemu di taman yang sama bersama anak-anak

Jumat, 08 Juli 2011

satu perempuan satu lelaki

makan siang kali ini, sungguh menarik. sambil menikmati pancake, saya mendengar cerita dan juga guyonan dari dua orang rekan kerja saya yang cukup unik.

satu perempuan cantik, menarik dan memiliki karir dan satu lelaku, berpampilan biasa tapi memiliki jabatan. keduanya adalah teman baru saya dan keduanya membuat saya belajar memahami betapa cinta itu sungguh harus dicari dan sulit untuk dimiliki.

catatan kecil, satu perempuan dan satu lelaki itu sudah memiliki anak, dan tentu saja masih hidup dengan suami serta istri mereka. Tapi mereka sungguh blak blakan menceritakan bagaimana mereka memiliki seseorang disana yang tentu saja bagi mereka itulah cinta mereka.

WOW. Dasyat!!!!!
Selingkuh? ya seperti itu sudah bisa saya katakan. Bagaimana satu perempuan dan satu lelaki itu sangat dekat karena ternyata mereka saling mengenal dan saling melindungi satu sama lain.
Selingkuh, mungkin bukan hal baru. Entah bagi mereka yang belum menikah, atau sudah menikah dengan usia pernikahan seumur jagung atau usia pernikahan bak pohon beringin.
Selingkuh juga dekat dengan orang-orang di terdekat saya.

Dan tentang selingkuh ini pun saya dan suami membicarakan sambil makan sate di satu malam.
Entah mengapa, suami saya sering dan beberapa kali memimpikan saya selingkuh. Aduh suamiku....

Dari obrolan kami, saya cukup kaget dengan pernyataan lelaki yang telah kupilih menjadi pendamping hidupku.

Kalau saya selingkuh? itu mungkin dan terbuka lebar, suamiku mengilustrasikan dengan sangat mudah. hingga saya sendiri cukup terbengong bengong. Kemudian saya bertanya, apa itu tidak bisa terjadi pada dirimu?

Dia, menjawab, bisa saja. Mengapa tidak. Tapi lelaki, menurutnya, hanya ada tiga kategori untuk dia bisa selingkuh.
Pertama, lelaki itu memiliki tampang lebih
Kedua, lelaki itu memiliki uang lebih
Ketiga, lelaki itu tidak memiliki kerjaan/kurang kerjaan

Kata suamiku lagi
"Tampang lebih"? Bu, jelek jelek begini saya suami mu. Artinya saya gak ganteng, biasa aja.
"Uang Lebih". Aduh bu, kamu saja masih sering beliin saya sepatu, kasih uang bensin, traktir
"Nggak ada kerjaan". Wah, kalau bisa mah kerjaan dibawa pulang terus.

Hihihi, sejenak saya tersenyum sendiri tapi rasanya ada yg aneh di kelopak mata saya. Semoga saja obrolan malam itu akan benar sampai akhir hayat.

Dan kalau saya bagaimana???? Untung saja saya sangat takut bila orangtua saya bunuh diri kalau saya selingkuh dan mereka mati karena cercaan adat.

Untung kami menjadi manusia biasa, serba cukup dan cukup dan masih memiliki rasa takut.
Lopyu Yulius Kristanto

Senin, 25 April 2011

saat cangkir teh itu mulai kosong

Satu sore di sebuah taman bermain

Sore, selalu menjadi saat dimana aku menikmati waktu untuk pergi ke taman
duduk di sudut sebuah kafe tua yang kental dengan aroma teh yang membuat ku jatuh cinta.
aku jatuh cinta pada aroma teh dan sudut ruangan dimana aku bisa melihat banyak hal di taman itu.

Seperti sore ini, aku begitu menikmati udara bersahabat, sisa terik matahari menjelang sore memang begitu menyenangkan. Seperti, bocah kecil dengan kunciran dua di rambutnya. Selalu hangat menyapa ku. " Tante, mau minum teh ya. Duduk di tempat yang sama ya. Jangan lupa liat aku main ayunan ya." sapa bocah kecil itu, setiap kali kaki ku menuju pintu masuk kafe tua.

Tak banyak kata atau kalimat yang keluar dari mulutku. Bahkan sering aku hanya mengelus rambutnya yang halus, seperti rambut anak ku. Pff...tiba tiba saja rasa rindu ini mengalir begitu deras. aku memang selalu merindukan buah hatiku yang kini hanya menjadi rindu saja.

Tidak ada yang pernah menduga kehidupan ini, saat bahagia, saat berduka atau bahkan saat hati merasa teriris oleh sebuah kekecewaan dan sakit hati. Tidak ada yang pandai membuat skenario kehidupan. Tidak seperti membuat teh, jika pas takaran gula dan cara menyuguhkan teh, rasanya teh itu begitu sempurna.

Sore itu, aku mulai menikmati secangkir teh aroma mint. Sore itu, aku tidak ingin melakukan banyak hal. Aku memang sengaja tidak membawa laptop dan juga kertas buram serta pensil, seperti biasanya. Sore itu, aku hanya ingin menikmati secangkir teh dan melamun, menerbangkan pikiran jauh ke awan.

Dan tiba-tiba saja lamunanku berhenti, saat aku melihat bocah kecil itu terjatuh. Aku melihat raut mukanya meringgis, air matanya seperti tertahan. Tangan mungilnya mulai membersihkan serpihan kotoran di lututnya. Aku melihat semuanya, namun aku tidak beranjak untuk menolong. aku terlalu asyik dengan melihat. Sampai bocah itu berlalalu dari taman itu dan aku pun meneguk sisa teh dan menghela nafas panjang.

Ternyata aku masih tidak dapat melupakan penyesalanku atas sebuah pilihan hidup. atas sebuah tanggung jawab hidup bahkan untuk sebuah kebahagian yang harusnya aku perjuangkan. karena aku lebih memilih mengakhiri dan menutup semua demi sebuah kemenangan egoisme. Sampai aku pun mengorbankan kebahagian buah hatiku untuk sebuah kemenangan atas kemerdekaan hati.

Dan saat cangkir teh itu mulai kosong, aku tersadar bahwa aku seorang diri untuk saat ini dan selamanya.